nusakini.com--Trisna Willy Lukman Hakim Saifuddin berbagi kisah tentang dirinya, supir taksi, dan kartu e-Toll, melalui akun twitter-nya.  

Sabtu (12/05) sore, Trisna Willy bersama suaminya Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin bepergian dengan menggunakan moda transportasi umum, taksi. Bersama suami, Trisna Willy duduk di kursi belakang.  

Jalur yang akan mereka lalui harus melewati jalan tol hingga kepada supir taksi, Trisna Willy bertanya: "Pak, punya e-toll gak, isi kartu saya habis." 

"Gak ada bu, isi kartu saya juga habis," jawab supir.  

Taksi terus melaju, hingga mendekat ke salah satu mini market yang melayani jasa isi ulang e-Toll.  

• Menag Minta Pengembangan Struktur Organisasi Pertimbangkan Perubahan Budaya Kerja
• Persiapan Akademik UIII Terus Dibahas
• Tutup MHQH 11, Menag Kupas Milenial dan Akhlak Quran
• Menag Ajak GMKI terus Promosikan Tenggangrasa dan Toleransi
• Sentil Ditjen Pendis, Menag: Kalau Semata Kerja Mekanis, Mesin Lebih Baik

"Berhenti bentar pak, saya mau isi e-toll," ujar Trisna Willy. 

Sopir pun memarkirkan mobilnya di halaman minimarket. Sembari memberikan uang kepada Trisna Willy yang bersiap keluar mobil, supir itu berkata: "Bu, saya nitip isi e-toll ya Bu, 50ribu." 

Trisna Willy Lukman lalu ke minimarket, mengisi e-Toll nya dan memenuhi pesan supir taksi yang dinaikinya.  

"Dan diriku begitu menikmati dialog itu di kursi belakang taksi sambil terkikik-kikik..," demikian @lukmansaifuddin mengomentari cerita istrinya.  

Kisah nyata ini semoga bisa menjadi teladan tentang kesederhanaan dan kerendahhatian, khususnya bagi keluarga besar Kementerin Agama.  

Apalagi, sejak 2014, Kemenag punya lima nilai budaya kerja, dan salah satunya adalah keteladanan. Empat lainnya adalah integritas, profesionalitas, inovasi, dan tanggung jawab.  

Saatnya menginternalisasi lima nilai itu dalam sikap dan laku hidup, di kantor, di rumah, dan di mana saja. (p/ab)